Laman

Jumat, 23 Maret 2012

Life is blue part 1


Haha,,mesti bertanya kenapa biru. Tak lain tak bukan karna itu warna favoritku. Saat masih kecil,saya sering membawa bagor aka karung bekas beras untuk alas tiduran di kebun. Tiduran di bawah pohon pepaya. Kadang batang pepaya, batangnya melengkung agak mendatar seperti mau roboh, sambil memandang langit biru. Yah, itu bukan cuma di film, ada juga di kehidupan nyata. Rasanya melegakan melihat langit yang sedemikian luasnya. Imajinasi liar tak terkendali, saya mengarang cerita dengan aktor awan yang berubah setiap saat. Bahkan tak jarang bila sedang musim pancaroba memasuki musim kemarau, saya ditemani alunan musik alam yang tak akan ditemui di panggung musik manapun. Ngeeng..ngenggg....ngeengg... Orang kota mungkin tak bisa menebaknya. Yups,,namanya gareng pung atau kinjeng tangis. Serangga ini suaranya nyaring sekali, suara nyaring menyayat hati . Entah sampai sekarang saya belum pernah melihat wujud aslinya.#kapn2 saya tulis sendiri#
Entah saya dari kecil hobi bermain cerita. Di lain waktu di atas mesin jahit ibu, saya akan memainkan kancing-kancing baju sebagai tokoh cerita. Kancing yang paling bagus menjadi tokoh utama. Kancing bundar sedang, warnya biru muda, di tengahnya ada bagian lebih kecil berwarna emas bentunya seperti bunga dengan empat kelopak. Bagian bunga itu bisa dilepas dari kancing utama. Kancing biru ini akan menjadi tokoh utama, biasanya perempuan, bercerita tentang kehidupan sehari, sekolah, piknik, pertengkaran dengan teman, yah standar anak kecil ceritanya. Kancing ini akan ditemani kancing-kancing lain, kancing coklat besar akan jadi ayah, kancing coklat kekuningan besar jadi ibu. Dengan bagian dari mesin jahit, akan difungsikan sebagai rumah, tangga, sekolah, terserah hati mau memainkan apa. Mobil menggunakan bekas korek api.
Ehm,,masa kecil saya memang minim boneka, sampai SD saya hanya mempunyai 6 boneka. Boneka pertama, boneka bayi plastik yang tangan, kaki, kepalanya bisa dilepas, bentuknya agak besar. Boneka kedua, boneka karet berbentuk panda duduk, bila dipencet akan berbunya. Yah, sayang saya tidak sempat mendengar bunyinya karena boneka bekas kakak #nasib anak kedua, slalu mendapat bekas kakak#. Boneka ketiga, boneka barbie dengan rambut pirang hingga punggung. Boneka barbie ini yang mungkin bisa dimodifikasi. Rambut digerai, dikepang, diikat, sehingga akan memberikan kesan yang berbeda. Bajunya bisa dilepas dan diganti dengan kain perca sisa jahitan ibu. Boneka ini yang paling sering saya pegang. Sampai akhirnya, saya berperan menjadi orang salon. Dengan pedenya saya potong rambut my lovely barbie hingga sebahu. Dan, wow tamatlah nasip barbie karna rambutnya sudah tidak bisa dimodifikasi lagi.
Itulah cerita biru pertamaku. Hanya sekedar mengenang masa kecil. Bahwa saya punya masa kecil. Karna tiada dokumentasi  untuk kehidupan kecilku. Aaah,,kpn2 kucari foto2 kecilnya kalo ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar