Laman

Jumat, 23 Maret 2012

Mak Comblang kecil


Well, saya mulai cerita saya.
Upon time ago,,haha,,g dink, kejadiannya mungkin saat saya masih kelas 3 atau 4 SD. Saat jaman saya kecil, saya belum begitu ngeh dengan yang namanya pacaran ataupun orang pacaran. Saya yang masih kecil dan sangat lugu akan mengikuti perkataan orang dewasa di sekeliling saya. Sebut saja kedua orang dewasa ini mb Hana dan Mas Joned yang pada akhir cerita baru saya ketahui sebagai pasangan kekasih.
Mb Hana adalah tetangga sebelah rumah saya, selisih 4 tahun dengan saya. Sebenarnya dia teman bermain kakak saya. Akhir-akhir ini saya lebih sering diajak bermain oleh mb Hana.
“ Sih..Kasih,,ayo main,,ikut mb” kata mb Hana
“Siap mb”jawabku cepat.
Dengan lari-lari kecil aku mengikuti langkah mb Hana. Arahnya ke selatan menuju rumah kosong yang baru dibangun oleh orang terkaya di kampungku. Di sana ternyata sudah menunggu mas Joned. Well, wajah lugu dan polos ini tidak menyadari pipi kemerahkan mb Hana ataupun senyum malu-malu mas Joned, dua anak smp itu.
“Hai, sudah lama mas” sapa mb Hana, dengan senyum malu.
“Belum kug, sini”kata mas Joned sambil menggeser duduknya untuk memberi ruang pada mb Hana.
Akhirnya saya mencari area bermain sendiri. Sementara kedua orang itu asyik ngobrol dan sepertinya tidak membiarkan saya memasuki pembicaan mereka. Saya tidak sadar berapa lama saya main sendiri. Sampai akhirnya mb Hana memanggil.
“Sih, ayo pulang” panggil mb Hana.
“Sip mb”jawabku sambil lari ke arahnya.
“Kita mampir jajan yuk, aku beliin kmu deh” kata mb Hana
“Asyik” teriakku.
Dan ternyata tanpa sadar saya masuk perangkapnya. Perjalanan ke rumah mampir warung membeli dua potong roti. Tanpa curida saya makan saja roti yang dibelikan mb Hana.
“Enak Sih?” tanya mb Hana.
“Iya, mb, makasi y” sahutku.
“Sih, nanti kl ditanya mbokde dari mana, bilang aja maen berdua, jangan bilang sama mas Joned y”kata mb Hana.
“Oke mb” jawabku.
Haha,,saya tidak sadar dijadikan kambing hitam agar mb Hana dan mas Joned bisa pacaran. Anak kecil asal diberi permen juga diam.  Kejadian itu sering terulang. Dan saya senang-senang saja..  Malang tak dapat ditolak, bila Tuhan berkehendak. Beberapa bulan kemudian siang sebelum dhuzur saya melewati rumah mas Joned. Kemudian dipanggilnya saya.
“ Sih, sini” panggilnya.
“Apa mas?” tanyaku
“Ini tolong dikasih mb Hana y” sambil tangannya mengulurkan kotak dibungkus kertas kado. Hatiku seneng banget ngliat kado itu. Yang ingin saya lakukan hanya segera ketemu mb Hana dan memberikannya kado itu. Pasti mb Hana seneng banget, pikirku. Aku segera ke rumah mb Hana. Kuketuk pintu rumanya.
Tok.Tok.Tok.
“kula nuwun”, kataku.
Ngekkkkk...pintu terbuka. Berdiri  Mbokde Rufi.
“Apa sih?”tanyanya.
“mb Hana ada , De?” tanyaku.
“G ana, ana apa?”tanya beliau balik.
“Ini disuru mas Joned ngasi kado buat mb Hana” jawabku polos tanpa rasa bersalah.
Tanpa perlu polesan blush on, merahlah muka mbokde. Nafasnya menjadi lebih cepat. Matanya menatapku tajam.
“Ngapain ngasi kado segala, bawa balik lagi, bilang mb Hana g mau. Dari lama aku sudah curiga anak itu mau mendekati anakku. Kalo mau main-main jangan bawa anak orang” omelnya. Aku sudah g mendengar lagi apa omelanya. Aku segera berlalu. Mbokde kenapa marah-marah, diberi kado koq malah marah pikitrku polos. Langkahku gontai menuju rumah mas Joned. Aku gagal menjalankan misi kali ini.
“Mas, kadonya suruh balikin sama mbokde” kataku.
“Oh, yang nerima bukan mb Hana, yah sudahlah” jawabnya sambil menarik nafas panjang.
Aku tak tau kelanjutan ceritanya. Yang jelas mulai saat itu aku tidak lagi terlibat dengan kisah cinta mereka. Mereka kapok dengan kepolosannku yang menyebabkan terbongkarnya kisah asamara mereka. Saya baru sadar beberapa tahun kemudian bila apa yang mereka lakukan disebut pacaran. Haha,,sepertinya saya memang tidak berbakat sebagai mak comblang.
See u again..in the next story.

Life is blue part 1


Haha,,mesti bertanya kenapa biru. Tak lain tak bukan karna itu warna favoritku. Saat masih kecil,saya sering membawa bagor aka karung bekas beras untuk alas tiduran di kebun. Tiduran di bawah pohon pepaya. Kadang batang pepaya, batangnya melengkung agak mendatar seperti mau roboh, sambil memandang langit biru. Yah, itu bukan cuma di film, ada juga di kehidupan nyata. Rasanya melegakan melihat langit yang sedemikian luasnya. Imajinasi liar tak terkendali, saya mengarang cerita dengan aktor awan yang berubah setiap saat. Bahkan tak jarang bila sedang musim pancaroba memasuki musim kemarau, saya ditemani alunan musik alam yang tak akan ditemui di panggung musik manapun. Ngeeng..ngenggg....ngeengg... Orang kota mungkin tak bisa menebaknya. Yups,,namanya gareng pung atau kinjeng tangis. Serangga ini suaranya nyaring sekali, suara nyaring menyayat hati . Entah sampai sekarang saya belum pernah melihat wujud aslinya.#kapn2 saya tulis sendiri#
Entah saya dari kecil hobi bermain cerita. Di lain waktu di atas mesin jahit ibu, saya akan memainkan kancing-kancing baju sebagai tokoh cerita. Kancing yang paling bagus menjadi tokoh utama. Kancing bundar sedang, warnya biru muda, di tengahnya ada bagian lebih kecil berwarna emas bentunya seperti bunga dengan empat kelopak. Bagian bunga itu bisa dilepas dari kancing utama. Kancing biru ini akan menjadi tokoh utama, biasanya perempuan, bercerita tentang kehidupan sehari, sekolah, piknik, pertengkaran dengan teman, yah standar anak kecil ceritanya. Kancing ini akan ditemani kancing-kancing lain, kancing coklat besar akan jadi ayah, kancing coklat kekuningan besar jadi ibu. Dengan bagian dari mesin jahit, akan difungsikan sebagai rumah, tangga, sekolah, terserah hati mau memainkan apa. Mobil menggunakan bekas korek api.
Ehm,,masa kecil saya memang minim boneka, sampai SD saya hanya mempunyai 6 boneka. Boneka pertama, boneka bayi plastik yang tangan, kaki, kepalanya bisa dilepas, bentuknya agak besar. Boneka kedua, boneka karet berbentuk panda duduk, bila dipencet akan berbunya. Yah, sayang saya tidak sempat mendengar bunyinya karena boneka bekas kakak #nasib anak kedua, slalu mendapat bekas kakak#. Boneka ketiga, boneka barbie dengan rambut pirang hingga punggung. Boneka barbie ini yang mungkin bisa dimodifikasi. Rambut digerai, dikepang, diikat, sehingga akan memberikan kesan yang berbeda. Bajunya bisa dilepas dan diganti dengan kain perca sisa jahitan ibu. Boneka ini yang paling sering saya pegang. Sampai akhirnya, saya berperan menjadi orang salon. Dengan pedenya saya potong rambut my lovely barbie hingga sebahu. Dan, wow tamatlah nasip barbie karna rambutnya sudah tidak bisa dimodifikasi lagi.
Itulah cerita biru pertamaku. Hanya sekedar mengenang masa kecil. Bahwa saya punya masa kecil. Karna tiada dokumentasi  untuk kehidupan kecilku. Aaah,,kpn2 kucari foto2 kecilnya kalo ada.

Life is blue,,

Aku sendiri bertanya-tanya kenapa milih judul itu,,bwt pemula yang masi mencari-cari,,
Well,,sebenarnya karena suka warna biru c,,jdnya dikasi judul kaya gt,,

Hidup itu menurutku penuh warna,,
Saat jatuh cinta serasa dunia menjadi merah jambu,,,
saat patah hati, langit menjadi kelabu #lebay,,
hati yang cerah didominasi warna merah,,,
hitam kelam saat kehilangan orang yang qt sayang, entah keluarga, sahabat, teman,,


Tp di antara semua itu,, aq paling suka warna biru,,
rasanya menenangkan bila melihat hamparan langit biru,,apalagi birunya langit di laut,,,

ok,,kl gt wellcome all,,
ucapan selamat datang sejujurnya lebih tepat bwt diriku,,
ingin memaksa diri belajar menulis,,,
menulis paling tidak untuk dibaca sendiri..