Laman

Minggu, 28 September 2014

Kosmetikmu Abal-Abal atau Asli ?

        Setiap wanita setiap harinya pasti menggunakan kosmetik dari mulai bangun tidur sampe tidur lagi. Eits jangan bilang,"aku kan tomboy g pernah pake kosmetik". Eh, jangan salah ada banyak sediaan kosmetik. Pasta gigi, sabun, shampo juga termasuk dalam jenis kosmetik. Jadi jangan bilang kalo g pernah pake kosmetik y kecuali g pernah sikat gigi ato mandi hihi.
     Seberapa care kita dengan kosmetik yang kita pakai? Pernahkah membaca komposisinya? Ato sadarkah kalo produk kosmetik memiliki kode regitrasi dari BPOM. Sering kan baca iklan kosmetik di instagram, facebook, ataupun broadcast bbm " bukan kosmetik abal-abal" atau "kosmetik terdaftar di BPOM".
         Apa sih penting nya kita tau produk itu terdaftar atau belum di BPOM? Produk yang terdaftar di BPOM artinya sudah legal diedarkan yang artinya aman untuk digunakan. Kadang ada orang pinter tapi iseng yang menambahkan zat-zat yang dilarang ke dalam kosmetik. Mungkin efek kosmetik ini langsung terlihat muka lebuh cling dan putih. Cuma namanya zat dilarang pasti itu berbahaya bagi kesehatan. Misalnya saja mercuri, zat ini bisa bikin putih, cuma pas nanti 10-20 tahun lagi muka kita bakal ada bercak-bercak kehitaman dan lebih bahaya lagi dapat merusak fungsi otak.  Errr serem kan. Kapan-kapan kita bahas zat-zat yang dilarang dan efeknya kalo mood nulis hihi.
         Nah makanya kita perlu lebih care lagi sama kosmetik yang kita pakai apakah kosmetik abal-abal atau asli. Setiap kosmetik yang dipake liat di kemasannya adakah kode registrasinya. Nah kadang-kadang ada produsen kosmetik nakal yang mencomot kode registrasi kosmetik lain dan ditulis di kosmetiknya. Eww..terus kaya mana nih.
        Ada kabar gembira untuk kita semua..hihi.. BPOM sebagai pihak yang mengeluarkan nomer registrasi     memiliki web yang memberikan akses kepada masyarakat untuk mengecek produk tersebut sudah teregistrasi atau belum. Let's check out cara mengasksesnya :
  1. Buka web BPOM " www.pom.go. id"
  2. Pilih Produk teregistrasi pada halaman depan.


    3. Cari Produk, nah pada pencarian ini bisa berdasarkan Kode registrasi, nama produk, merk, bentuk  sediaan, komposisi, serta nama pendaftar (lebih mudahnya gunakan kode registrasi)

    4. Dan enter maka nama produk serta pendaftar muncul. Ini sampling dari produk yang dipakai NA18130103387 dari hasil pencarian muncul Body Lotion Night Whitening Merk Nivea


    Nah, gampang kan. Kalo lagi iseng cek kosmetik yang kita gunakan sudah terdaftar atau belum. Pastikan kosmetik yang digunakan aman. 
    Kalo kode yang kamu masukkan tidak ditemukan ada dua kemungkinan produknya belum terdaftar atau belum terupadate di web, untuk memastikan bisa menghubungi ULPK (Unit Layanan Pengaduan Konsumen). Kamu bisa telpon (021) 500533 ato sms  081.21.9999.533, selama 24 jam kamu akan dilayani.
    Yuks, kita mulai care dengan produk yang kita pakai biar g pake yang abal-abal. Kalo aman hati nyaman

Minggu, 19 Januari 2014

Pesona Warna Danau Linow





    Seminggu terakhir ini, Sulawesi Utara masuk TV dengan berita banjir di Manado serta longsor di Tomohon. Pas hari jum'at kemarin lewat di daerah Sario, Jl. Samrat banjir uda surut. Lumpur tampak di mana-mana bahkan jalan di deket Sario ditutup karena dalam proses membersihkan lumpur. Pengen nyoba ketoprak yang dibilang salah satu temenku, ternyata juga lagi kena banjir. Mmm, aku g berani foto-foto kondisi di sana, takut dimarahi orang. 
     Dan gara-gaar banjir ini aku merasa sangat bersyukur, banyak orang yang sangat peduli padaku. Keluarga dan temen-temen  banyak yang bertanya kabarku di Manado. Berasa dicintai banyak orang. Dan bersyukur letak kantor dan kosku di areal perbukitan sehingga cukup aman dari banjir.
    Sepertinya cukup pendahuluannya. Di awal tadi sempet nyebut Tomohon. Tomohon memiliki banyak tempat untuk dikunjuni. Kemarin yang sudah kutulis Bukit Doa. Kali ini Danau Linow. Untuk jalan ke sana medannya sama seperti ke Bukit Doa. Perjalanan ke sana bisa dengan mobil ataupun angkot. Angkot (sebenernya mirip kopaja sih), jurusan Manado-Tomohon dari terminal Karombasan turun di Terminal Tomohon, kemudian naik angkot lagi ke Danau Linow.

Pemandangan Danau Linow dari jauh
Asap belerang yang keluar dari tanah
    Saat sampai di tempat ini aroma telur busuk atau kentut akan langsung menyengat hidung. Kalo diperhatikan akan tampak asap yang keluar dari bebatuan. Aroma tersebut merupakan aroma belerang yang memang tercium kuat di Danau Linow.
      Sepertinya kami kurang beruntung, Danau Linow sedang direnovasi. Ada beberapa area yang ditutup, tidak semua lokasi bisa dilihat.Mainan angsa air juga hanya tertambat di tiang dermaga bambu tanpa tau pengelolanya. Oleh karena itu, saat kami ke sana tidak ada tiket masuk alias gratis.
     Namun hal itu, tidak mengurangi keindahan danau Linow. Barisan pepohonan hijau menjadi latar dari danau ini. Langit biru cerah  menyempurnakan keindahan danau. Warna air danau berubah dari hijau sampai kebiru-biruan. Hal ini disebabkan oleh kandungan belerang yang ada di danau tersebut.  Saat kami ke sana danau berwarna kehijauan.
     Maaf gak banyak yang saya tulis. Soalnya pas ke sana memang sedang direnovasi. Semoga saat teman-teman ke sana tempatnya sudah bisa dinikmati seluruhnya.
Pesona warna danau Linow


Berfoto di dermaga bambu.
   

Senin, 13 Januari 2014

Bukit Doa : Damai di Tomohon

    Yeee,,nulis lagi, dua minggu lebih sepertinya setelah tulisan pertama tahun ini. Resolusi menulis setiap minggu harus dibarengi tekad yang luar biasa. Hihi, walo tulisannya bahasanya masih kaku, yups tetep harus semangat belajar nulis.

    Minggu kemarin akhirnya bisa jalan-jalan ke Bukit Doa. Dari beberapa hari sebelumnya uda berencana sama Rensi  (temen sekantor, sekos). Janjian berangkat jam 8 pagi, tapi rasa malas beranjak dari kasur, akhirnya jam 9 kami keluar kos. 

     Bila sehari-hari kami disuguhi kota Manado yang penuh Mall, rumah-rumah yang berdekatan, pohon yang jarang. Hari ini kami merasa pagi yang berbeda. Bukit Doa terletak di Tomohon yang notabene adalah dataran tinggi. Rasa dingin di kulit tapi menyegarkan. Hijaunya setiap jalan yang kami lewati. Rasanya sangat nyaman di mata dan hati.

    Layaknya jalan di daerah pegunungan, jalannya berkelok-kelok dan ini kali pertama berkendara dengan motor ke sana, maka laju kendaraan maksimal 50 km/jam. Pagi ini jalur Manado-Tomohon lumayan padat juga. Setiap mau menyalip paling berani cuma satu mobil terus uda dapet belokan. Namun hal ini cukup menyenangkan, kami bisa menikmati setiap detik jalan yang di lewati.

      Oh ya, kl kalian tertarik ke sini g perlu khawatir nyasar, jalan Manado-Tomohon merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan kedua kota ini. Selain itu, banyak petunjuk jalan menuju Bukit Doa. Pilihan transportasi umum bisa dipertimbangkan. Dari Terminal Karombasan cukup naek bus sekali  jurusan Manado-Tondano kayanya tarifnya gak sampai 10 ribu rupiah. Bus ini akan melewati  depan gerbang Bukit Doa. Cuma kalo naik bus, akan kesulitan menjangkau puncak bukit, bagi yang biasa naek gunung sih g masalah. Namun, bagi orang-orang malas olah raga membutuhkan banyak tenaga. Jadi mungkin lebih baik menyewa mobil kalo pergi berombongan.

     Sekitar sejam kami sampai di Bukit Doa. Cukup mengeluarkan uang 10 rb untuk tiket masuk. Namun, itu sangat murah bila dibandingkan dengan yang didapat di tempat ini. 

Aku dan Rensi dengan latar gunung Lokon

    Saat memandang ke atas, wowww, tanjakannya lumayan curam dan tinggi. Bismillah, pasti bisa. Kutarik gas motor perlahan, saat melihat ke kanan, gunung Lokon terlihat menjulang indah. Sayang, jalan menuju puncak Bukit Doa membutuhkan konsentrasi buatku.

     Yuhuuu, perjuangan menuju puncak sangatlah worthed. Mata langsung disuguhi hamparan rumput luas yang sangat bersih. Kanan kiri jalan berjajar pohon cemara. Dan sebuah kapel beratap seng merah dengan latar gunung Lokon yang masih berkabut. Dan yang jarang ditemukan di tempat wisata di Indonesia tempat ini sangat bersih dan tertata rapi dari pintu gerbang hingga puncak Bukit. Hampir setiap 10 m ada tempat sampah. Banyak pekerja di setiap jalan yang tadi aku lewati entah memotong rumput, menggosok jalan batu agar tidak berlumut. 

   Kami menyusuri jalan menuju kapel. Bentuknya sederhana namun unik. Pintu kapel terbuat dari kayu berbentuk kotak polos tanpa cat, natural, namun itulah keindahannya. Pintu ini tidak memiliki gagang, cukup didorong. Saya ikut masuk kapel sementara rensi berdoa, interiornya polos, tidak seperti gereja kebanyakan yang biasanya megah. Kursi disusun berundak ke bawah, di bagian depan ada meja yang mgkin untuk tempat pendeta. Simpel tapi bagus menurut saya. Hihi, sepertinya romantis bila pemberkatan pernikahan di tempat ini. Paling hanya 10 menitan kami di dalam kapel.

 

   

    Kaki kami bergerak menyusuri kapel menuju bagian belakang. Beberapa orang tampak berfoto dengan latar gunung Lokon. Saat tiba di belakang, ternyata kapel memili bagian bawah yang tidak kalah bagusnya.

 

Bagian bawah kapel

     Ada tempat yang dinamakan amphiteater, tempatnya berupa undakan hampir melingkar penuh. Di sini terdapat bapak yang sedang memebersihkannya. Sebenarnya bukan di tempat ini saja tapi hampir di setiap sudut tempat.

   

 

 

     Tempat ini bener-benar luas namun konsep penataannya sangat detail dan bagus. Sejak smp saya kadang mendengar kata gua Maria. Tapi baru hari ini saya melihatnya. Bagian di Gua Maria ini juga bagus, di depannya ada kolam, yang ditata dengan indah, terdapat beberapa bebatuan dan ikan-ikan yang berwarna-warni.

   

Kutipan Injil di Lorong "Gua"

    Gua Maria ini dihubungkan dengan jembatan kecil menuju sebuah lorong kecil. Lorong ini menuju stasi. Nanti aku jelasin apa itu stasi bagi yang gak tau. Hoho,awalnya aku juga gak tau kok.

Jemabatan menuju lorong stasi

      Di awal lorong, di bagian atasnya ada kutipan dari Injil yang ditulis dalam dua bahasa. Lorong ini sepanjang 20 meteran dan benar-benar gelap. Untung ada cahaya dari hape yang bisa menyinari jalan. Ujung dari lorong ini adalah meja batu, yang diibaratkan makan Yesus. Saat dari keluar lorong, di depannya ada patung. Nah, itu yang disebut stasi. Stasi artinya pemberhentian. Nantinya akan ada 14 pemberhentian berupa patung-patung tentang kisah sengsara Yesus. Di setiap stasi terdapat papan penjelasan dalam dua bahasa Indonesia dan Inggris. Bagi umat nasrani, berlibur ke tempat ini mungkin bisa sekalian ziarah. 


Papan Penjelasan Stasi

        Yang menarik dari tempat ini, stasi-stasi ini di buat dengan konsep hutan. Bener-bener hutan, bukan hutan buatan. Di samping stasi, ini pohon-pohon hijau yang menyejukkan mata. Untuk melewati stasi-stasi melewati jalan setapak berundak ke bawah yang di pinggirnya ada pagar yang dibaluk ijuk hitam. Bagian penyangganya dari batang aren yang sudah hitam. Jadi pagarnya menyatu dengan hutan. Kami berjalan mungkin hanya sampai 7 stasi. Pada saat turun tidak mengeluarkan energi, namun saat naik baru terasa capek.

Hutan yang asri

        Untung tempat ini dilengkapi cafe. Cafe ini menyediakan makanan yang semua halal. He, tapi saya cuma beli pop mie, yang jelas-jelas halal. Dan saat di cafe ini hujan turun. Suasananya bener-bener menyenangkan untuk duduk berlama-lama. Dan saya merasa beruntung datang pagi-pagi. Saat siang orang banyak berdatangan. Tempat ini lebih menyengkan dinikmati saat sepi. Berbicara dengan diri. Lebih mengenal diri. Saat hujan reda rasanya berat pergi dari Bukit Doa. Kalo kalian ke Manado dengan senang hati saya mengantar ke sini. See you next story...

Nb : Maaf, foto amburadul kapan2 dibenerin, uda jam 12 malam, mata uda ngantuk.

Suasana trek stasi yang asri